
Hai Guys kembali lagi…
***
Akhirnya Melody memutuskan untuk bekerja di Coffe milik Rama, ia tidak mau cuma karena perasaan dan sakit hati ia tidak jadi bekerja. Padahal ia sudah diterima oleh sang pemilik Coffenya. Melody mulai gugup saat ia ingin memasuki area Coffe tersebut, ia takut perasaaan yang dulu ia pendam akan timbul kembali cuma karena sering bertemu di tempat kerja.
Melody tidak akan egois lagi ia membutuhkan uang untuk melanjutkan Kuliah yang sedikit tertunda meskipun Mamah Melody menyanggupi biaya untuk Kuliah Melody. Melody tidak mau merepotkan Mamahnya sudah cukup dulu ia sangat manja dan sekarang waktunya ia berbalas jasa kepada orang tuannya. Melody tidak akan pernah membalas jasa kepada sang Ayah yang entah sekarang tinggal dimana.
Melody sangat gugup saat tanganya mulai membuka pintu Coffe tersebut, keringat dingin sudah mulai bercucuran. Namun, Melody akan terus maju meski nanti akan merasakan rasa sakit yang begitu mendalam ia sudah siap dengan kenyataan ini.
“Mbak yang waktu itu lamar kerja disini ya?.” tanya seorang pegawai coffe. Melody pun mengingat wajah pegwainya karena saat pertama kali Melody kesini dia yang menyambut hangat dirinya. Melody pun tersenyum dengan indahnya sehingga ia tak sadar bahwa ia sedang di perhatikan oleh seseorang siapa lagi kalau buka Rama Sang Bos Coffe.
” Iya bener Mbak.” jawab Melody dengan nada malu.
“Silakan ikut saya Mas Rama nya sudah nunggu di dalam kamtornya.” jawab sang pegawai penuh dengan kebahagian seakan ia mendapatkan cokelat.
Melody hanya tersenyum melihat pegawai itu, pegawai itu sangat kaku kepadanya seaka dirinya itu sang majika yang akan memakan anak buahnya. Melody pun masuk kedalam kantor sehingga sang empun yang diam saja mulai berdiri karena menyadari orang yang selama ini ia tunggu.
“Gimana? Kamu sudah siap bekerja disini Melody?.” Tanya Rama penuh dengan penekan.
“Iya pak siap.” Jawa Melody jutek meskipun Melody seperti itu Rama tetap akan menyebut Melody itu lucu.
“Oke. . . Mulai apa lagi kamu siap-siap untuk ikut saya meeting dengan kliean saya di Caffe Abraham.” tegas Rama penuh dengan kemenangan.
” Tapi pak . . . Saya kan pegawai baru. Bagaiman nanti kata pegawai yang lain pak.” Tanya Melody gugup.
“Tenang saj mereka semua pada tau ini.” Rama langsung keluar yanf diikuti oleh Melody yang hanya terdiam seribu bahasa ia tidak tau harus bagaimana. Melody tidak mau mempunyai perasaan lagi kepada Bosnya itu. Cukup sekali saja Melody merasakan kesakitan yang begitu mendalam.
Oke manteman cukup segini dulu aja nanti aku lanjut lagi. Maaf soalnya baru belajar menulis hehehe. Kalau mau singgah ke Wattpad aku bisa ko namanya @_sjmiyazao.
Salam bahagia dari @sjmiyazao








