Story

Part 5

” Aku akan mulai melupakan tentang perasaanku padamu.” -Melody

Hai Guys kembali lagi…

***

Akhirnya Melody memutuskan untuk bekerja di Coffe milik Rama, ia tidak mau cuma karena perasaan dan sakit hati ia tidak jadi bekerja. Padahal ia sudah diterima oleh sang pemilik Coffenya. Melody mulai gugup saat ia ingin memasuki area Coffe tersebut, ia takut perasaaan yang dulu ia pendam akan timbul kembali cuma karena sering bertemu di tempat kerja.

Melody tidak akan egois lagi ia membutuhkan uang untuk melanjutkan Kuliah yang sedikit tertunda meskipun Mamah Melody menyanggupi biaya untuk Kuliah Melody. Melody tidak mau merepotkan Mamahnya sudah cukup dulu ia sangat manja dan sekarang waktunya ia berbalas jasa kepada orang tuannya. Melody tidak akan pernah membalas jasa kepada sang Ayah yang entah sekarang tinggal dimana.

Melody sangat gugup saat tanganya mulai membuka pintu Coffe tersebut, keringat dingin sudah mulai bercucuran. Namun, Melody akan terus maju meski nanti akan merasakan rasa sakit yang begitu mendalam ia sudah siap dengan kenyataan ini.

“Mbak yang waktu itu lamar kerja disini ya?.” tanya seorang pegawai coffe. Melody pun mengingat wajah pegwainya karena saat pertama kali Melody kesini dia yang menyambut hangat dirinya. Melody pun tersenyum dengan indahnya sehingga ia tak sadar bahwa ia sedang di perhatikan oleh seseorang siapa lagi kalau buka Rama Sang Bos Coffe.

” Iya bener Mbak.” jawab Melody dengan nada malu.

“Silakan ikut saya Mas Rama nya sudah nunggu di dalam kamtornya.” jawab sang pegawai penuh dengan kebahagian seakan ia mendapatkan cokelat.

Melody hanya tersenyum melihat pegawai itu, pegawai itu sangat kaku kepadanya seaka dirinya itu sang majika yang akan memakan anak buahnya. Melody pun masuk kedalam kantor sehingga sang empun yang diam saja mulai berdiri karena menyadari orang yang selama ini ia tunggu.

“Gimana? Kamu sudah siap bekerja disini Melody?.” Tanya Rama penuh dengan penekan.

“Iya pak siap.” Jawa Melody jutek meskipun Melody seperti itu Rama tetap akan menyebut Melody itu lucu.

“Oke. . . Mulai apa lagi kamu siap-siap untuk ikut saya meeting dengan kliean saya di Caffe Abraham.” tegas Rama penuh dengan kemenangan.

” Tapi pak . . . Saya kan pegawai baru. Bagaiman nanti kata pegawai yang lain pak.” Tanya Melody gugup.

“Tenang saj mereka semua pada tau ini.” Rama langsung keluar yanf diikuti oleh Melody yang hanya terdiam seribu bahasa ia tidak tau harus bagaimana. Melody tidak mau mempunyai perasaan lagi kepada Bosnya itu. Cukup sekali saja Melody merasakan kesakitan yang begitu mendalam.

Oke manteman cukup segini dulu aja nanti aku lanjut lagi. Maaf soalnya baru belajar menulis hehehe. Kalau mau singgah ke Wattpad aku bisa ko namanya @_sjmiyazao.

Salam bahagia dari @sjmiyazao

<=Sebelumnya

Selanjutnya=>

Part 4

“Aku tau bahwa aku bukan orang yang kau inginkan. Aku hanyalah benalu yang penuh dengan harapan” -Sri Jayanti-

Come back guyss….

“Kamu” tanya ulang Melody.

“Kamu kenapa disini” tanya ulang Melody penuh dengan kecurigaan kepada orang yang didepannya siapa lagi bilang bukan Rama Wiliam Blanco, masa lalu Melody yang penuh dengan kesedihan.

“Owh saya…” Rama menggantung omongannya. ” saya yang akan menerima atau tidak menerimanya lamaran kamu? Kenapa?” tanya Rama yang penuh dengan kemenangan.

“Owh kamu” ucap Melody yang langsung balik mau keluar namun tiba-tiba suara Rama kembali bersuara.

“Tunggu… Kamu lagi butuh kerjaan kan? Oke kalau kamu gak mau saya interview mulai sekarang kamu boleh kerja. Kalau sekarang belum siap buat kerja besok juga tidak apa-apa. Gimana kamu mau?”

Melody kaget dengan apa yang telah Rama lontarkan. Padahal ia sudah deg-degan dari tadi takut ia tidak di terima. Soalnya Rama sangat tidak menyukai kehadiran dirinya. Takut dimana waktu itu akan terulang kembali. Ia sangat takut bagaimana orang yang melabraknya akan kembali muncul karena ia telah menyukai Rama.

Melody bingung dengan apa yang telah Rama katanya barusan. Apakah Melody harus mengambilnya atau tidak. Jika Melody tidak kerja bagaimana dengan mamahnya dan dirinya. Sedangkan ayahnya sudah tidak peduli lagi. Melody bingung dengan hari ini, padahal ia berharap tidak akan bertemu lagi dengannya.

“Gimana? Kamu mau?” tanya Rama.

“Saya akan pikirkan dulu pak. Jika saya besok kesini berarti saya menerima tawaran bapak jika saya tidak kesini berarti saya tidak bisa.” jwab Melody penuh dengan kegugupan.

“Tentu saya akan menunggu” antusias Rama penunh dengan kemenangan.

“Baik pak makasih sudah mengijinkan saya bekerja disini” jawab Melody dengan mata menunduk. Ia takut untuk jatuh cinta yang kesekian kalinya karena mata indah itu yang telah memberi cinta.

“Baik”

Akhirnya Melody keluar sambil berlari sekencang-kencangnya. Ia tidak kemana arah tujuan nya. Ia takut bertemu kembali dengan Rama namun Tuhan.

Kenapa aku harus bertemu kembali” ucap Melody dalam hati. Tiba-tiba air mata pun terjatuh dengan sendirinya, ia sedih sangat sedih. Awan pun mulai mendung yang diiringi dengan butiran air hujan. Hujan semakin besar namun dirinya masih di tempat yang sama. Tanpa diduga hujan berhenti pada tubuhnya saja kenapa ditempat lain masih hujan.

“Aku anter kamu pulang yah? ” ucap seseorang sambil memberikan payung kepada Melody. Melody kaget kenapa harus orang itu yang memberikan payung kepadanya.

***

Yuhuuuu sampai disini dulu ya manteman.. Jangan lupa liat versi wattpad Melody yahh @_sjmiyazao

Salam bahagian dari @sjmiyazao

PART 3

“Maaf karena aku telah mengecewakan” – Rama William Blanco –

Pagi-pagi sekali Melody sudah siap untuk berangkat mencari kerja. Dari kemarin ia mencari namun hasilnya nihil. Ia tidak mau repotkan korang-orang di sekitarnya. Semenjak orang tuanya bercerai dan hidup hanya berdua dengan mamahnya, sedangkan ayahnya tak tau dimana sekarang Melody sangat membenci sang Ayah.

Melody berjalan tanpa arah sambil membawa surat lamaran. Rasanya ia iri dengan semua orang, mengapa hanya dirinya saja yang tidak merasakan kebahagian semenjak ia lulus SMA. Harusnya ia sekarang sudah masuk kuliah, tapi Melody tidak ingin membebani mamahnya meskipun mamahnya sanggup untuk membiayainya.

Tanpa sadar Melody melihat Coffe yang membutuhkan pegawai. Melody pun berjalan ke arah Coffe itu.

Gue rasa kemarin pernah kesini deh” pikir Melody.

Mau gak mau Melody tetap masuk semoga saja bukan yang kemari. Melody hanya berharap Coffe ini menerima ia sebagai pegawai, soalnya terpajang kertas membutuhkan pegawai.

“Permisi mbak. Apa benar disini butuh pegawai?.” tanya Melody kepada pegawai Coffe nya.

“Ia betul. Bisa saja bantu mbak? Tanya pegawainya.

“Saya mau daftar disini mbak.”

“Bentar ya saya tanya atasan dulu” pegawai nya langsung masuk kedalam untuk menanyakan bahwa diluar sedang ada yang melamar kerja di Coffe ini.

“Mbak diauruh masuk kedalam” kata si pegawai yang tadi masuk untuk mengatakan kepada atasnya.

“Iya terima kasih mbak.” Akhirnya Melody masuk kedalam. Tanpa sadar ia mengenali punggung orang yang sedang duduk membelakangi nya. Melody takut bahwa yang punya Coffe ini adalah orang yang selama ini ingin ia hindarkan. Meskipun waktu kemari ia bertemu.

“Permisi pak” tanya Melody dengan berkeringat dingin.

“Ia silakan duduk” orang yang sedang membelakangi nya langsung membalik badannya. Melody kaget ternyata dugaan ia selama waktu tadi benar bahwa Coffe ini punya orang yang ingin hindari dan ia sangat membencinya.

“Kamu!!” ngomong Melody dengan ekspresi yang sangat kaget sama halnya dengan orang di depan nya. Sama-sama kaget apalagi orang itu mengetahui bahwa pegawai yang ingin menjadi lamar kerjanya adalah orang yang pernah dikecewakan dan di sakiti pula.

***

Udah sampai disini dulu ya manteman.. Semoga terhibur maaf soalnya lagi proses kalau mau yang lebih lengkap bisa liat di wattpad saya ya namanya @_sjmiyazao

Salam bahagian dari @sjmiyazao

<=Sebelumnya

Selanjutnya=>

Part 2

” Indah jika orang itu aku pandangan dari jarak jauh meski dia tidak pernah tau tentang perasaanku. ” -Sri Jayanti-

Malam yang dipenuhi dengan bintang-bintang malam. Aku berdiam diri di dekat jendela untuk menikmati udara malam yang begitu sejuk sekali, aku nikmati dengan sepenuh hati.

Tiba-tiba aku teringat dengan bayangan Rama yang begitu menghantui pikiranku saat ini, meskipun aku sudah lama memendam rasa entah mengapa perasaan tumbuh kembali. Aku takut untuk sakit hati untuk kesekian kalinya, emang gak pantes sih aku berbicara seperti ini karena hati tidak bisa di cegah.

Arghhhhhh… Teriak ku dalam hati karena melamuni Rama yang dari tadi ada di benak ku saat ini.

“Kenapa gue ini sih..” Melody bingung harus berbuat apa dengan pikirannya saat ini. Sudah kacau hari ini , entah itu senang atau kecewa. Melody pun bimbang untuk mengungkapkan nya.

“Kenapa sih Ram, loh dateng lagi di kehidupan gue. Padahal gue udah berusaha buat ngelupain Lo meski berat. ” ucap Melody tanpa sadar ada yang memperhatikannya dari jarak jauh.

Arghhhhbh kenapa…kenapaaa seih gue sedih. ” teriak Melody. Sehingga orang yang memperhatikannya itu tersenyum meski tertutup dengan awan hitam.

Melody akhirnya selesai sudah menikmati cuaca yang begitu dingin. Cuaca yang selalu menemani. Ia pun langsung mengambil buku diarynya yang hampir setiap hari ia selalu mencurahkan semua isi hatinya. Sudah lama ia menulis diary sejak ia masih duduk di bangku SMP.

Melody pun mulai untuk menulisnya.

Dear diary….

Tuhan tadi aku bertemu dengan orang yang aku suka sejak dulu. Aku sudah mulai melupakannya tali mengapa kau mempertemukan aku dengannya lagi. Hatiku sakit ya Tuhan, aku tidak mau lagi merasakan rasa sakit meskipun ia tidak pernah suka kepadaku.

Aku sakit hati saat dia membentakku karena aku mengungkapkan perasaanku. Aku malu dengan diri ku sendiri ya Tuhan .

Tanpa sadar air mata Melody menestes. Ia selalu mengingat kenangan yang begitu memalukan, kenangan penuh dengan kepolosan dan kemunafikan seorang teman.

Akhirnya Melody pun tertidur dan orang yang masih ada di balik pohon yang di tutupi awan hitam pun pergi. Ia tau bahwa si pemilik kamar yang tadi menikmati indahnya malam sudah tidur dengan nyenyak. Ia akan kembali lagi saat dirinya sudah siap untuk mengungkapkan apa yang pernah ia perbuat saat dulu.

Okeee. Segitu dulu yah teman teman jangan lupa di bacaa…

<=Sebelumnya

Selanjutnya =>

Salam bahagian dari @sjmiyazao

Part 1

Hari-hari terus berlalu, membuat aktivitasku semakin semangat. Aku Melody, namaku seperti sebuah melody lagu lagu yang diiringi irama yang sangat indah. Sebenarnya aku sangatlah beruntung saat ini berjalan tanpa merasakan kesedihan seperti hari sebelumnya. Tanpa sadar wajahku basah, aku pikir aku sedang menangis dan ternyata hujan telah turun.

Aku terus berlari tanpa lelah, mencari tempat untuk berteduh supaya seluruh tubuhku tidak kebasah. Di depan aku melihat sebuah Halte,yang bertepatan di depan Caffe yang selama ini aku hindarkan. Tanpa sadar aku lihat seorang laki-laki yang sedang membuat kopi yang begitu telaten. Aku perhatikan ternyata orang itu adalah lelaki yang pernah aku sukai.

Aku kaget siapa yang aku lihat saat ini, ternyata dia menyadari bahwa ia sedang aku perhatikan. Aku pikir ia tidak akan menyapaku, tebakkan ku salah besar dia menghampiriku sedangkan jantungku sudah tidak terkontrol lahi seperti apa.

” Kamu Melody kan? ” tanyanya yang penuh dengan selidik takutnya salah. Dia sambil mengajakku ke dalam Caffe

” Ah. . . yah kamu . . .u. .u ” jawabku dengan terbata-bata, aku sudah lupa siapa dia namanya. Padahal aku mengingat semua wajahnya kenapa dengan namanya saja aku lupa sih.

” Owhh. . . Aku Rama. Masa lupa sih”

Aku hanya ber oh oh ria karena aku sudah lupa dengan namanya. Aku pun tak tahu bahwa yang mempunyai Caffe yang bernama Melody’s itu punyanya. Aku masih bingung kenapa dia menamakan Caffenya itu Melody’s, aku ingin bertanya tapi karena gengsiku tinggi jadi kuurungkan pertanyaaku.

Hujanpun sudah berhenti, akhirnya aku bisa pergi dari Caffe dia yang saat ini aku menjadi tontonan parah pembelinya. Ada yang bertanya ” itu siapa ram” dan masih banyak lagi pertanya pegawai Caffe yang bertanya sama dia.

” Aku pulang ya Ram, udah redah hujannya ” Meskipun aku berbicaran seolah-olah santai tapi sebenarnya jantungku berdebar tiga kali lipat.

” Penuh Aku anter ” ajaknya untuk menawarkan ajakkannya.

” Tidak perlu Ram. Rumahku dari sini dekat. ” aku pun langsung berjalan dan berpamitan dengan pegawai-pegawainya. AKu pikir, aku tidak akan bertemu lagi dengannya dan ternyata ah susah aku untuk mengungkapkannya.

selanjutnya =>

Tunggu selanjutnya yaa….

Life

” You can if You THINK You
can ” – Sri Jayanti –

Yuhuuu I am come back again guys…

Awan seperti tak bersahabat kepadaku hari ini. Orang-orang diluar sana seperti tak bersemangat untuk menjalankannya aktivitasnya. Padahal, meskipun cuaca pada hari ini tidak mendukung kebijakan giatan kita semua tapi kita harus semangat.

Terkadang aku sedih, mengingat kenangan yang begitu menyakiti hatiku pada saat itu. Tidak akan aku lupakan dengan kejadian dimana kamu telah menyakitiku, cukup sampai saat ini saja tidak dengan hari yang lain.

Jalanan macet karena hujan yang begitu deras. Sehingga hatiku tak karuan untuk menahannya. Aku tau kenapa hujan datang sebab saat ini aku sangat ingin menangis sekencang-kencangnya. Bahwasannya hati ini telah lama lumpuh dan tak bisa lagi terobati.

Aku terus saja berjalan,meski aku tak bersemangat karena melihat orang lain tak bersemangat jadinya aku terbawa oleh Susana saat ini. Aku berhenti saat menyadari bahwa orang yangyang ingin dihindari saat ini ada de depan mata, di hadapanku. Entah apa reaksi dia yang melihatku sekarang, entah aku senang atau pun sedih. . .

Oke segitu dulu ya guyss. . .

Nanti bakalan aku kasih tau siapa namanya aku dan dia . . .

Salam bahagian dari @sjmiyazao

6 DEMONS ( Part 21 )

Cerita sebelumnya =>

Ketika Jaksa berbicara, ia melihat Bapak Hamzah dengan tatapan yang sangat tajam. Jaksa itu pun langsung menyampaikan pendapatnya tentang ritual yang menyebabkan Emma meninggal pada usia sangat muda.

Kemudian Jaksa pun berkata kepada para peserta sidang.

” Gadis muda yang bisa saja adalah Puteri kalian. Bisa saja puteriku. Gadis yang percaya Bapak Hamzah dengan nyawanya.”

” Ini foto sebelum tergugat memulai perawatan religinya. Ini foto di hari kematiannya” lanjut Jaksa sambil memperlihatkan fotonya pada seluruh orang yang ada di persidangan . Peserta yang melihatnya pun terasa ngeri saat melihat foto kematian Emma.

Jaksa itu berkata ” Aku disini untuk Emma yang tewas mengenaskan di usia muda. Anda tak bisa melihat Emma duduk disini mengikuti persidangan. Tapi kuharap Anda mengingatnya seperti waktu ia masih hidup. Dan penuh dengan harapan dan impian.” berhenti sejenak.

” Dan seperti waktu Bapak Hamzah sudah selesai dan membiarkannya mati.Terima kasih” lanjut Jaksa.

Hakim pun menanggapi pernyataan Jaksa tersebut dan berterima kasih kepada nya, lalu ia bertanya kepada si pembelaannya Bapak Hamzah.

“Pembela sudah siap dengan pernyataan pembukanya?” tanya Hakim pada si pembela.

“Saya ingin simpat pernyataan pembuka hingga presentasi kasus pembela” sanggah si pengacara Bapak Hamzah. Ia pun mempunyai strategi yang lain untuk membebaskan Bapak Hamzah dari tuntutan sidang tersebut.

Hakim pun memanggil Dr. Edith Vogel untuk menyatakan kesaksiannya tentang kejadian yang menimpa Emma. Dr.Edith pun mulai menceritakan apa yang telah terjadi kepada Emma saat masa tersebut.

“Aku mengenal Emma sejak lahir. Aku mengurus semua Puteri di keluarga Emma.” Ia pun menceritakan semua dari masa kecil Emma hingga Emma mulai sakit-sakit.

“Bagaimana perasaanya soal bersekolah” tanya Jaksa kepada Dr. Adith.

“Keberatan, saksi bukan psikiater” sanggah pengacara Bapak Hamzah.

Dr. Adith pun menceritakan saat Emma sangat senang, cemas dan jauh dari keluarga. Emma pun menceritakan laki-laki yang bernama Jason dan Emma pun tak mau bawah Ibunya tahu bahwa iya menari, itu semua Emma menceritakan nya kepada Dr. Adith.

“Emma bicara dengan Anda lagi saat musim gugur lalu setelah aurat itu?” tanya Jaksa kembali pada Dr. Adith.

“Itu ibunya” jawab Dr. Adith.

“Ia meneleponku dan membangunkanku jam 4 dini hari. Ia memintaku menelepon Emma Di telepon umum kampus. Saat menerimanya Emma histeris. Awalnya ia menangis tak terkendali. Lalu berlahan ia mulai tenang dan memberitahukan apa yang terjadi.” ” katanya ia sendirian di akhir pekan itu. Tema. Sekamarnya sudah pulang kerumah masing-masing. Ia terbangun dan merasakan mencium benda terbakar. Tak ada alarm, tali ia bangun karena takut ada kebakaran.” lanjut Dr. Adith tentang masa yang terjadi pada Emma.

Bagaimana kisah selanjutnya.. Jeng..jeng..jengg..

Penasaran kan Apa yang terjadi pada Emma selanjutnya? Nantikan kisah Emma selanjutnya di part 22…

Selanjutnya =>

SKY

” Janganlah kamu selalu bersedih dan jangan pula kamu menangis. Biarkan hidup kamu itu penuh dengan senyuman dan kebahagiaan. “ – SRI JAYANTI –

Yuhuuu.. I come back guys . . .

Waktu begitu cepat berlalu, tanpa sadar hari yang ku takuti sudah terlewatkan. Ternyata setelah hujan pasti ada pelangi yang muncul begitu indahnya. Bahagaikan kebahagian yang begitu besar yang aku punya. Pelangi, kamu terlalu indah namun sayang kamu selalu pergi dengan tiba-tiba sama dengan dia yang meninggalkanku tanpa ada kabarnya. Jujur aku bahagia saat pelangi datang saat hujan telah berhenti, tapi aku juga sedih mereka selalu menghilang.

Pelangi sampaikan kepada dia bahwa aku bahagia dekat dengannya meskipun dia menganggap diriku hanya sebatas teman. Pelangi kuatkan hatiku, jangan sampai hatiku hancur cuma satu laki-laki saja. Aku lelah dengan sebuah harapan yang tak pernah tercapai, harapan yang penuh dengan kebohongan meskipun aku hanya ingin hidup dengannya seorang.

Pelangi beri aku waktu untuk merenungkan kehidupanku ini. Mengapa aku menyukainya padahal tau bahwa dia selalu menyakitiku, padahal dia tak pernah merasakannya. Apakah seperti ini menyukai seseorang? Menyukai tanpa orang itu tau. Menyukai hanya sebatas teman apakah boleh? Pelangi tolong sampaikan salamku padanya. Bilang padanya aku bahagia meski tanpa dirinya di sisiku saat ini.

Tuhan apakah aku boleh menyukai? Apakah aku salah telah menyukainya? Beri aku jawaban atas pertanyaan aku! Aku lelah dengan perasaan yang aku miliki. Aku hanya ingin hujan turun dan menceritakan apa yang aku alami saat ini, jangankan bercerita, aku hanya ingin menangis dan berteriak sekencang-kencang mungkin. . . .

Yahhh udah sampai sini dulu ya guys ceritanya. . .

” Tersenyumlah meskipun itu menyakiti perasaanku dan jangan lah kamu perlihatkan keterpurukan kamu pada orang lain ” – Sri Jayanti –

Jangan lupa bahagia salam dari @sjmiyazao

HAMPA

Haiii yuhuuu I’m come back again…..

Sungguh aku sangat bahagia, bahagia yang tak pernah pudar dari hidupku ini. Melewati hari-hari yang fana dan penuh dengan kesesakkan. Hidup itu sederhana, bagaimana kamu menjalankan kehidupan kamu supaya tidak terlalu monoton seperti ini. Hidup itu harus dibawah denga santai namu dikerjaan, jalankan saja dulu pasti ada hasilnya.

Jangan pantang menyerah cuma ada satu masalah yang membuatku kepikiran sampai berbulan-bula, bahkan sampai bertahun-tahun. Itu tidak baik bagi kehidupan kita selanjutnya. Kita perlu kehidupan yang normal sama halnya dengan kehidupan orang lain. Kamu tau? Diluaran sana banya yang mempunyai masalah yang melebihin kita bahkan ada juga yang sampai bunuh diri.

Nikmatin saja kehidupan kamu dari sekarang, jangan sia-siakan apa yang Tuhan berikan pada kita semua. Aku tahu meski Tuhan tidak pernah adil sama kita semua, karena supaya kita selalu mengingat selalu dengan pencipta kita. Jangan salahkan dirimu,orang lain dan penciptamu sendiri, karena ini semua adalah ujian yang telah Tuhan berikan pada kita dan pasti ada kebahagian dibalik itu semua.

Jangan pernah sekali-kalinya kamu mengeluh dengan keadaan saat ini, jangan sampai orang lain tau bahwah kamu sedah bersedih perlihatkanlah kebahgianmu pada orang lain. Jangan biarkan jiwa gelapmu menguasai dirimu sendiri.

yuhuuuuuu….. Udah cuma segitu dulu ya manteman..
“Jangan lupa Bahagia dan tinggalkanlah kehampaan.”

Salam Bahagia Dari @sjmiyazao

Happened

“Berjanjilah bahwa kita akan selalu bersama sampai hari hayat kita” -Sjmiyazao-

Haiii kembali lagii yuhuuu…

Perjalanan menuju tempat yang kuinginkan ternyata tidak sesuai denganku. Karena cuaca saat ini tidak mendukung,yang di sebabkan adanya hujan. Meskipun hujan turun tapi aku akan tetap memutuskan untuk pergi.

Kamu lihat? Meskipun hujan terus datang tapi gunung selalu terlihat begitu cerah, sama seperti hati kita meskipun sakit hati tapi kita jangan lupa selalu tersenyum. Jangan jadikan hujan sebagai alasan kita untuk melakukan aktivitas kita ya manteman. Aku sudah melupakan orang yang pernah ku ceritakan pada saat itu, aku lelah dengan ketidak pastian ini.

Bajuku terkena air hujan, namun itu bukanlah alasanku untuk bermalas-malasan. Aku akan menerobos hujan meskipun itu membasahi seluruh tubuhku. Pasti dimana hujan turun pasti ada pelangi yang begitu indah dan jangan lupakan bahwa kita akan selalu bersama dengan orang yang kita sayangi dan kita cintai.

Okeee… Cukup segitu maaf jika sedikit gimana gitu hehehe

Dalam Bahagia dari @sjmiyazao :)

Jangan lupa ikutin terus yahhh….