Hai guysss aku kembali lagi yuhu…
***
Flashback on
Cuaca hari bini tidak mendukung Melody untuk pergi ke sekolah. Dia bingung bagaimana untuk pergi ke sekolah, sedangkan Ayahnya sudah lebih dulu berangkat ke kantor. Melody melihat orang yang ia suka siapa lagi jika buka Rama sang famous sekolah. Ingin rasanya Melody meminta tumpangan kepadanya. Namun, tanpa di panggil pun sang famous sekolah datang kepada dirinya. Entah ada angin apa sehingga Rama bisa menghampirinya.
“Loh.. Butuh tumpangan?.” tanya Rama pada Melody. Saat itu pun Melody kaget parah.
“Emang boleh?” jawab Melody. Yang ditanya malah balik nanya.
“Cepetan naik dari pada telat” jawab Rama. Tanpa sadar Melody tersenyum tipis. Siapa sih yang gak mau diajak bareng berangkat sekolah bareng sang pujaan hati.
Beberapa menit kemudian akhirnya mereka berdua sampai juga kurang lima menit lagi mereka akan telat dan mendapat jatah membersihkan toilet yang beh gak bisa dibayangkan seperti apa.
Melody turun dari motor Rama yang cukup dibilang tinggi.
“Makasih ya udah dikasih tumpangan” ucap Melody penuh dengan penekanan takutnya salah ucap.
“Iya” jwab Rama singkat dan langsung jalan melewati Melody yang sedang berdiri di depannya.
Melody berjalan ke kelasnya. Dia bingung harus gimana temannya sampai sekarang belum juga datang, padahal jam sudah menunjukan pukul delapan kurang. Tiba-tiba pintu kelas terbuka yang memperlihatkan
“Lody..lodyy” teriak Anggun sampai-sampai seisi kelas malah melihat kearahnya.
“Apaan sih loh Gun? Berisik tau” tanya Melody.
“Tadi gue liat lih bareng sama Rama. Sumpah demi apapun gue gak nyangka sama loh Lod.” ucap Anggun yang masih ngos-ngosan karena tadi lari-lari yang gak jelas.
“Iya… Trus kenapa? Loh gan suka” selidik Melody.
“Buka gitu maksud gue Lod. Tapi gue mau nanya nih sama loh. Loh masih ada rasa sama dia?.” tanya Anggun hati-hati
“Sedikit” singkat Melody
“Yahhh.. Pokoknya gue dukung loh Lod.” antusias Anggun.
***
Ike manteman cuma segitu dulu yaa jangan lupa kunjungi Wattpad aku yahh @_sjmiyazao
Salam bahagia dari @sjmiyazao
Kenangan Hujan 