
Hai…
Waktu itu saya pernah janji untuk menceritakan sebuah cerita yang menyedihkan kan?. Namun, saat ini saya lagi tidak berselera untuk menceritakannya. Saya akan menceritakan sebuah cerita yang mungkin tidak semua orang merasakannya, tapi ada juga yang pernah merasakannya.
Dulu waktu aku masih SMP sekitar kelas 9, aku sering sekali bermain dengan derasnya air hujan. Sore hari aku bersama temanku mau pulang, kami terjebak pujan yang begitu deras rasanya aku bermain di tengan-tengah lapangan sambil menari. Akhirnya kami berdua memutuskan untuk menerobos besarnya rintikan hujan, kami berdua langsung pulang tanpa adanya pelindung.
Dipertengahan derasnya hujan kami berdua sibuk untuk mengamankan buku yang ada di dalam tas kami. Aku memakai tas yang mempunyai jas hujan sedangkan temanku tidak memilikinya. Akhirnya kami berunding untuk saling menguntungkan yaitu tas ku diisi oleh bukuku dan buku temanku yang bawa tasnya adalah temanku, sedangkan aku membawa tas temanku yang kosong.
Aku dan temanku jalan sampai rumah, meskipun rintikan hujan yang begitu lebat dan ditambah dengan adanya guntur yang begitu besar. Aku sempat berpikir bahwa hujan selain membawa berkah namun hujan membawa dirikulupa dengan segala hal. Lupa dengan adalanya masalah yang begitu banyak dan tugas-tugas yang aku hadapi waktu itu.
Aku bahagia meski hujan membuat tubuhku menggigil dan semua kulitku keribut. Hujan adalah anugrah yang Tuhan berikan pada kami yang ada di muka bumi ini, hujan seperti teman curhatku.
Sekian dari saya @sjmiyazao semoga kamu yang baca bahagia 🙂
Tunggu kelanjutannya yah…..